Para ulama Islam jika ingin menyampaikan pendapat mereka, mereka ambil berbagai sumber, mereka pilah dengan sangat teliti. Sangat mendalam. Mereka juga buka semua sumber dan berbagai kemungkinan adanya pendapat yang berbeda-beda dalam satu masalah itu.
Terakhir mereka memberikan kesimpulan dengan pendapatnya dan sangat menghormati jika ada yang berbeda dengan pendapat mereka.
Pembahasan yang mendalam dengan satu kesimpulan kecil, tidak banyak membuat kesimpulan dari kesimpulan mereka sendiri.
Ya, mereka tetap menghormati pendapat orang lain, meskipun sudah sangat mendalam dan memperinci segala sumber yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.
Ya, mereka masih sangat terbuka untuk menerima pendapat yang berbeda, meski memang mereka sangat ahli dalam bidang yang sedang dibahas dan telah menelaah dengan sangat teliti.
Sungguh, tidak tahu malu, jika ada orang yang, mempunyai kesimpulan lalu merasa kesimpulannya itu paling benar. Jika ada yang tidak sama pendapatnya dengan kesimpulan orang itu, maka yang tidak sama pendapatnya itu telah salah, dan dikatakan tidak melaksanakan ajaran dengan benar. Sungguh tidak tahu malu orang itu, padahal telah mengaku bukan ahli di bidang yang dibahas, lalu mencoba membahas dan membuat kesimpulan, dan jika ternyata kesimpulannya ada yang berbeda dengan kesimpulan ulama Islam, tetap memaksakan kesimpulannya harus diterima oleh orang lain.
Sungguh tidak tahu malu jika ada orang yang mengatakan pada orang lain "berarti kamu tidak melaksanakan Islam dengan benar" (atau yang sejenisnya),
apalagi, ditambah lagi, kesimpulannya itu ada yang tidak sama dengan kesimpulan sebagian ulama Islam.
Sugguh tidak tahu malu orang yang mengatakan "sudah ditunjukkan bukti-bukti kok kamu masih tidak sependapat dengan saya" (atau yang sejenisnya).
Ada orang yang seperti itu, baik yang mengaku kafir, maupun mengaku beriman.
Silakan jika ada yang berpendapat lain....
atau sekedar menambahkan....
Terakhir mereka memberikan kesimpulan dengan pendapatnya dan sangat menghormati jika ada yang berbeda dengan pendapat mereka.
Pembahasan yang mendalam dengan satu kesimpulan kecil, tidak banyak membuat kesimpulan dari kesimpulan mereka sendiri.
Ya, mereka tetap menghormati pendapat orang lain, meskipun sudah sangat mendalam dan memperinci segala sumber yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.
Ya, mereka masih sangat terbuka untuk menerima pendapat yang berbeda, meski memang mereka sangat ahli dalam bidang yang sedang dibahas dan telah menelaah dengan sangat teliti.
Sungguh, tidak tahu malu, jika ada orang yang, mempunyai kesimpulan lalu merasa kesimpulannya itu paling benar. Jika ada yang tidak sama pendapatnya dengan kesimpulan orang itu, maka yang tidak sama pendapatnya itu telah salah, dan dikatakan tidak melaksanakan ajaran dengan benar. Sungguh tidak tahu malu orang itu, padahal telah mengaku bukan ahli di bidang yang dibahas, lalu mencoba membahas dan membuat kesimpulan, dan jika ternyata kesimpulannya ada yang berbeda dengan kesimpulan ulama Islam, tetap memaksakan kesimpulannya harus diterima oleh orang lain.
Sungguh tidak tahu malu jika ada orang yang mengatakan pada orang lain "berarti kamu tidak melaksanakan Islam dengan benar" (atau yang sejenisnya),
apalagi, ditambah lagi, kesimpulannya itu ada yang tidak sama dengan kesimpulan sebagian ulama Islam.
Sugguh tidak tahu malu orang yang mengatakan "sudah ditunjukkan bukti-bukti kok kamu masih tidak sependapat dengan saya" (atau yang sejenisnya).
Ada orang yang seperti itu, baik yang mengaku kafir, maupun mengaku beriman.
Silakan jika ada yang berpendapat lain....
atau sekedar menambahkan....
Apakah seperti contohnya blog saya? :)
BalasHapusbisa jadi yang dituliskan Aisya Putri benar, penulis dalam blognya termasuk salah satu dari yang disebutkan.
BalasHapuskenapa bisa demikian sis ?
BalasHapus